Wednesday, December 12, 2007

HOT NEWS BBM

Harga Bensin Baru Rp. 6,250.- / per liter - Maret 2008

Harga Bensin Baru Rp 6.250 Per Liter
Kendaraan umum dan sepeda motor harus pakai smart card untuk beli
premium

JAKARTA. Pemilik mobil pribadi bersiaplah menghitung ulang jatah belanja
BBM. Sebab mulai Maret tahun depan, pemilik mobil pribadi hanya boleh
membeli bensin jenis baru yang harganya sekitar Rp 6.250 per liter.
Itupun kalau pemerintah tidak menyurutkan niatnya memberi subsidi Rp 500
per liter.

Itulah buah program hemat BBM mulai tahun depan. Dalam program tersebut,
mobil pribadi hanya boleh membeli bensin beroktan 90. Selama ini,
seliter bensin bersubsidi yang beroktan 88 harganya Rp 4.500.

Seharusnya, harga bensin jenis baru beroktan 90 itu sekitar Rp 6.750 per
liter. Tapi, pemerintah berniat masih memberi subsidi Rp 500 seliter.
"Rencananya, pemerintah akan menyiapkan BBM ini sebanyak tiga juta kilo
liter buat uji coba," kata Direktur Jenderal Migas Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral, Luluk Sumiarso kepada KONTAN.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) merencanakan uji coba
penjualan bensin jenis baru beroktan 90 itu di Jakarta. "Baru di Jakarta
saja, program ini bisa menghemat Rp 6 triliun. Tentunya penghematan
subsidi akan semakin besar jika program ini sudah berlaku secara luas"
kata Kepala Bappenas Paskah Suzetta.

Kelak, hanya angkutan umum dan sepeda motor yang berhak menikmati bensin
bersubsidi. Guna mengawasinya, pemerintah telah menyiapkan kartu pintar
atau smart card untuk pembeli BBM bersubsidi. Kartu itu berfungsi untuk
mengontrol sekaligus membatasi pembelian BBM bersubsidi. Rencananya,
ujicoba pemakaian kartu pintar ini mulai berlangsung pada Maret 2008.

Jadi, setiap pengemudi kendaraan umum dan sepeda motor wajib memiliki
smart card yang yang mencantumkan batas volume pembelian premium. Kalau
jatah pembeliannya dalam satu hari sudah habis, maka petugas pengisi BBM
berhak untuk menolak melayani orang tersebut.

Usul penggunaan smart card datang dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan
Gas (BPH Migas). "Nantinya akan kami uji coba dulu untuk mengetahui
efektivitasnya, " ujar Anggota Komite BPH Migas Ibrahim Hasyim.

Ibrahim mengatakan, untuk mengurangi penyelewengan, pemerintah akan
membentuk lembaga pengawasan. Lembaga itu yang menentukan siapa saja
yang boleh pakai BBM murah.

No comments:

Google